Motivasi
adalah proses yang memberi semangat,arah,dan kegigihan
perilaku.Artinya,perilaku yang termotovasi adalah perilaku yang penuh
energi,terarah dan bertahan lama.
·
Perspektif
tentang motivasi
ü Perspektif
Behavioral
Menekankan
imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid.
Insentif:peristiwa
atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid,insentif
yang dipakai guru di kelas antara lain nilai yang,yang memberikan indikasi
tentang kualitas pekerjaan murid,dan tanda bintang atau pujian jika mereka
menyelesaikan suatu tugas dengan baik.
ü Perspektif
Humanistis
Menekankan
pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian,kebebasan untuk memilih
nasib mereka.Perspektif ini berkaitan erat
dengan hierarki kebutuhan maslow.Menurut maslow kebutuhan individual
harus dipuaskan dalam urutan kebutuhan tertinggi hingga terendah,yaitu:
-
Fisiologis :lapar,haus,tidur
-
Keamanan:bertahan hidup,seperti
perlindungan dari perang dan kejahatan
-
Cinta dan rasa memiliki:keamanan,kasih
sayang,dan perhatian dari orang lain.
-
Harga diri:menghargai diri sendiri
-
Aktualisasi diri :realisasi potensi
diri.
ü Perspektif
Kognitif
Menekankan
arti penting dari penentuan tujuan,perencanaan,perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan.
Perspektif
behavioris memandang motivasi murid sebagai konsekuensi dari insentif
eksternal,sedangkan perspektif kognitif
berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya tidak berlebih-lebihan.
Perspektif
kognitif sesuai dengan gagasan R.W.white tentang konsep motivasi
kompetensi,yaitu ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka
secara efektif,menguasai dunia mereka,dan memproses informasi secara efisien.
ü Perspektif
Sosial
Kebutuhan
afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain
secara aman yang membutuhkan pembentukan,pemeliharaan dan pemulihan hubungan
personal yang hangat dan akrab.kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam
motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman,kawan dekat,keterikatan
mereka dengan orang tua,dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan
guru.
·
Motivasi
untuk meraih sesuatu
ü Motivasi
Ekstrinsik dan Intrinsik
Motivasi Ekstrinsik
adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk
mencapai tujuan).Misalnya,murid mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk
mendapatkan nilai yang baik. Sedangkan,
Motivasi Intrinsik
adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu
sendiri.Misalnya,murid mungkin menghadapi ujian karena dia senang pada mata
pelajaran yang diujikan itu.
Determinasi diri dan
pilihan personal,dalam pandangan ini murid percaya bahwa
mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri,bukan karena kesuksesan atau
imbalan eksternal.Misalnya,dalam sebuah studi,murid sains di SMA yang diajak
untuk mengorganisir sendiri eksperimen mereka akan lebih perhatian dan berninat
terhadap praktik laboratorium ketimbang murid yang diharuskan mengikuti
instruksi dan aturan guru yang ketat.
Pengalaman optimal
itu kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi
penuh saat melakukan suatu aktivitas.
Imbalan Ekstrinsik dan
Motivasi Intrinsik
Imbalan
eksternal dapat berguna untuk mengubah perilaku.Akan tetapi,dalam beberapa
situasi imbalan atau hadiah dapat melemahkan pembelajaran.Dua kegunaannya
adalah sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas,dimana tujuannya adalah
mengontrol perilaku murid,dan mengandung informasi tentang penguasaan keahlian.
Pergeseran
developmental dalam motivasi ekstrinsik dan intrinsik
Dalam
sebuah studi riset,penurun motivasi intrinsik terbesar dan peningkatan motivasi
ekstrinsik terbesar terjadi diantara grade enam dan tujuh.Dalam studi lain,saat
murid naik dari grade enam sampai delapan,makin banyak murid yang mengatakan
bahwa sekolah itu membosankan dan tidak relevan.Akan tetapi,dalam studi
ini,murid yang termotivasi secara intrinsik berprestasi jauh lebih baik
ketimbangan mereka yang termotivasi secara ekstrinsik.
Proses kognitif lainnya
Empat proses lainnya yang terlibat dalam memotivasi murid
untuk belajar,yaitu:
1) Atribusi
Menyatakan
bahwa dalam usaha mereka memahami perilaku atau kinerjanya sendiri,orang-orang
termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang mendasarinya.Atribusi adalah
sebab-sebab yang dianggap menimbulkan hasil.Dalam satu cara,teoretisi atribusi
mengatakan,”Murid adalah seperti ilmuwan intuitif,berusaha menjelaskan
sebab-sebab di balik apa yang terjadi”.
Bernard weiner mengidentifikasi tiga
atribut kausal,yaitu:
-
Lokus :Perse[si murid tentang kesuksesan
atau kegagalan sebagai akibat dari faktor internal atau eksternal yang
memengaruhi harga diri murid.
-
Stabilitas :persepsi murid terhadap
stabilitas dari suatu sebab yang memengaruhi ekspektasi kesuksesannya.
-
Daya kontrol : persepsi murid tentang
daya kontrol atas suatu sebab berhubungan dengan sejumlah hasil emosional
seperti kemarahan,rasa bersalah,rasa kasihan dan malu.
2) Motivasi
untuk menguasai keahlian
Berhubungan
erat dengan ide tentang motivasi intrinsik dan atribusi adalah konsep motivasi
penguasaan (mastery motivation).Para periset menyebut penguasaan ini sebagai
salah satu dari tiga tipe orientasi prestasi:penguasaan,tak berdaya,dan
kinerja.
3) Self
efficacy (keyakinan pada diri sendiri)
Keyakinan
bahwa seseorang dapatbmenguasai situasi dan memproduksi hasil positif,self
efficacy merupakan faktor penting yang memengaruhi prestasi murid.Murid dengan
self efficacy rendah mungkin menghindari banyak tugas belajar,khususnya yang
menantang dan sulit,sedangkan murid dengan level self efficacy tinggi mau
mengerjakan tugas tugas seperti itu.Murid dengan self efficacy tinggi lebih
mungkin untuk tekun berusaha menguasai tugas pembelajaran ketimbang murid yang
berlevel rendah.
4) Penentuan
tujuan,perencanaan,dan monitoring diri
Para
periset telah menemukan bahwa self efficacy dan prestasi akan meningkat jika
murid menentukan tujuan jangka pendek yang spesifik dan menantang.Tujuan non
spesifik adalah seperti :”Aku ingin sukses.” Tujuan yang lebih konkret dan
spesifik adalah seperti :”Aku ingin mendapat IP 4 semester ini”.
0 komentar:
Posting Komentar